Posts tagged: tulang rawan sendi

MSM – Kebutuhan Tinggi untuk Osteoarthritis

Prof. Dr. Chehab Rukni Hilmy SpOT, suatu hari mengalami nyeri pada lututnya sehingga mengganggu aktivitasnya saat melakukan ibadah. Ia segera mengonsumsi preparat yang mengandung glukosamin dan kondroitin untuk meredakan keluhannya. “Tidak berapa lama, kurang lebih dua minggu, terasa perbaikan pada lutut dan tidak mengganggu lagi saat menunaikan aktivitas ibadah,” kata Guru Besar FKUI ini .

Chehab mengemukakan pengalamannya saat menjadi pembicara pada simposium The Arthritis Cure Have We Arrive to The Solution of The Problem dalam rangkaian acara The Indonesian Socienty for Sport Surgery, Surgery of The Knee and Arthroscopy, tanggal 1-3 Desember 2005 lalu, di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Bali.

Nyeri sendi, seperti yang dialami Chehab, merupakan salah satu tanda penyakit osteoarthritis, penyakit sendi degeneratif akibat adanya kemunduran tulang rawan sendi (kartilago) dan tulang sekitarnya, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi. Penyakit ini menyerang orang yang mulai berusia lanjut dan pria dapat terkena penyakit ini pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita.

Preparat yang dikonsumsi Chehab, glukosamin dan kondroitin dalam berbagai penelitian terbukti dapat meringankam nyeri sendi akibat osteoarthritis. Di Amerika, sediaan ini tersedia over the counter hingga masyarakat dapat membeli obat ini secara bebas untuk meredakan osteoarthritis. “Kebanyakan dokter negara-negara Eropa juga juga meresepkan glukosamin-kondroitin untuk pasien osteoarthritis,” tegas Dr. Nicolaas Budi Parama, SpOT yang bertindak sebagai moderator pada acara yang dihadiri oleh lebih dari seratus peserta dokter orthopedik dari dalam dan luar negeri ini.

Nah, selain glukosamin-kondroitin, Methyl Sulfonyl Methane (MSM) juga diperlukan untuk terapi osteoarthritis. Zat ini mulai digunakan sejak tahun 1990. Kenapa senyawa ini begitu penting? Zat ini sebenarnya merupakan komponen alami yang secara normal terdapat di makanan yang sehari-hari dimakan. Studi tentang MSM pada osteoarthritis memang tidak sebanyak studi glukosamin-kondroitin, namun ada beberapa yang patut dicatat.

Sebuah studi yang dipublikasi tahun 2004 membuktikan bahwa MSM memiliki banyak keuntungan untuk penanganan penyakit sendi ini, dan bahkan dapat meningkatkan efektifitas glukosamin. Penelitian double-blind, dengan menggunakan control placebo pada 118 orang penderita, diberikan 4 macam kombinasi perlakuan obat, yaitu pemberian glukosamin, MSM, kombinasi keduanya, dan plasebo. Hasilnya, kombinasi MSM dan glukosamin ternyata lebih efektif dibanding pemberian obat ini secara terpisah.

Dengan berbagai keuntungan itu, MSM akan memberikan manfaat yang lebih tinggi pada terapi ostearthritis. Jadi, produk yang mengandung MSM cukup tinggi dapat dijadikan pilihan terapi. Dosis MSM yang dibutuhkan untuk terapi berkisar antara 1.500 mg hingga 10.000 mg per hari.

Sumber : http://www.majalah-farmacia.com