Posts tagged: Methyl Sulfonyl Methane

Gangguan Sendi, Tak Mesti Melanda Orang Tua

Gangguan persendian memang cukup mengganggu. Apalagi ada 200 ratus jenis klasifikasi yang menyangkut gangguan pada sendi dan jumlah persendian pada tiap manusia tak kurang dari 143 permukaan persendian. Di Indonesia, penderita penyakit rematik atau osteoartritis menempati urutan kedua setelah penyakit keropos tulang atau osteoporosis.

Selain memang terjadi pada orang usia pertengahan, ada beberapa faktor risiko lain yang pegang peranan dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya osteoartritis, seperti kegemukan, aktivitas fisik yang berlebihan dan cedera sendi akibat terjatuh atau berolahraga.

Orang awam memang sering menyebut rematik ketimbang osteoartritis. Penyebab dari penyakit ini adalah pemburukan jaringan tulang rawan pelindung yang menutupi bagian ujung dari tulang, pada daerah persendian. Selain itu, daerah ujung tulang pun biasanya ikut terlibat. Biasanya rematik ini sering dijumpai pada daerah sekitar pinggul, kaki, tulang punggung, lutut dan jari.

Rematik tidak selalu berhubungan dengan usia lanjut. Setiap orang dan hampir semua usia dapat menderita reumatik. Bahkan jenis reumatik yang berat sering menyerang usia dewasa muda. Umumnya, reumatik sering menyerang laki-laki dibandingkan dengan wanita. Namun setelah mengalami menopause, risiko penyakit ini meningkat tajam terhadap wanita.

Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus atau cairan yang dianggap jahat, mengalir dari otak turun ke sendi dan struktur lain dalam tubuh sehingga menimbulkan rasa sakit. Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan timbunan kristal monosodium urat monohidrat (MSU) atau dikenal sebagai asam urat di persendian. Penyakit ini disebabkan salah satunya karena banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar purinnya, antara lain, daging dan olahan seperti, paru, otak, udang, kerang, dan kepiting, jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, dan usus), kacang-kacangan (kacang tanah, kacang kedelai, melinjo dan emping, bayam, buncis, kembang kol, asparagus, durian, alpukat, nanas, dan air kelapa, karena makanan ini di dalam usus mengalami fermentasi.

Osteoartritis ditandai dengan keluhan seperti, nyeri sendi, pembengkakan sendiri, kaku, benjolan tulang pada sendi jari, nyeri pada perubahan cuaca. Ada tiga golongan gangguan sendi, antara lain, osteoartritis yang terjadi pada sendi besar seperti lutut, dan menipiskan lapisan sendi. Ini biasa menyerang orang pada usia pertengahan dan usia tua seperti yang terjadi pada 21 juta orang penderita osteoartritis di AS. Yang kedua, rheumatoid arthritis yakni bentuknya peradangan yang dapat menghancurkan lapisan rawan sendi. Ini terjadi pada semua tingkat usia dan menyerang sendi secara simetris. Ketiga, post trauma arthritis yakni, trauma pada sendi yang dapat menimbulkan gejala lama.

Menurut Dr Gede Saputra, adalah salah bila dokter menyatakan gangguan sendiri hanya karena proses seseorang menjadi tua dan solusinya hanya memerlukan istirahat cukup. Karena ada beberapa penatalaksanaan umum yang bisa dilakukan selain mengurangi stres pada sendi, mengupayakan berat badan ideal, obat steroid atau non steroid anti inflamasi, penghilang rasa sakit, melakukan latihan sesuai anjuran ahli fisioterapi, terapi dengan mandi air panas atau kompres dingin dan tindakan operasi.

Seorang ibu berusia 65 tahun mengungkapkan kesaksiannya di acara yang diadakan Forever Freedom belum lama ini. Ia bilang, dokter sudah memvonis bahwa ia menderita pengapuran dan tak bisa disembuhkan. “Bila ke kamar mandi, saya tidak bisa duduk jongkok tanpa berpegangan,” kisahnya. Namun setelah ia mengkonsumsi obat dengan bahan utama aloe vera barbadensis miller (daun lidah buaya), glucosamine sulfat, chondroitin sulfat , methyl sulfonyl methane, vitamin C dan antioksidan tambahan, ia mengaku, fisiknya menjadi lebih baik.

Selain itu, ada obat penghilang rasa sakit lain yang juga dianjurkan The European Leaque Against Rheumatism (EULAR) bagi penanganan osteoartritis lutut yakni, parasetamol-asetaminofen. Mereka menyatakan, kandungan ini merupakan analgesik oral yang dicoba terdahulu dan, jika berhasil, merupakan analgesik oral jangka panjang. Selain itu,

American College of Rheumatology (ACR) mendukung pengujian obat ini sebagai terapi permulaan berdasarkan keseluruhan profil biaya, kemanjuran dan daya peracunannya.

Belakangan setelah dilakukan survei, didapat bukti penggunaan parasetamol-asetaminofen dalam penanganan osteaoartritis bukan didasarkan pada kehebatan yang dapat diperoleh, tetapi dari kemanjuran, keamanan, tolerabilitas saluran cerna dan biaya secara keseluruhan yang merupakan alasan yang baik untuk dimulainya penanganan osteoartritis. evieta fadjar

Sumber : KoranTempo

Nyeri pada lutut perlu diwaspadai pada orang tua

Hampir semua orang tua pernah mengalami nyeri lutut, karena lutut merupakan salah satu sendi utama pemikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan regangan pada setiap orang dengan tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko aus dan cedera semakin besar; bila pekerjaan seseorang banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok. Osteoarthritis terjadi akibat keausan dan robekan pada lutut, bisa menimbulkan gejala nyeri lutut, bila usia Anda diatas 50 tahun. Yang biasa terkena orang tua.

Oleh sebab itu nyeri lutut pada orang tua perlu diwaspadai terjadinya osteoarthritis. Osteoarthritis menyebabkan gerakan terasa nyeri dan kaku pada persendian, biasanya mengenai sendi-sendi penopang tubuh, seperti lutut, pinggul dan tulang belakang. Apabila ditambah dengan kegemukan dapat menyebabkan orang tua tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Osteoarthritis yang menyerang lutut menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sendi terutama saat akan berdiri dan berjalan setelah duduk lama.

Osteoarthritis terjadi akibat kartilago atau jaringan tulang yang ada dipersendian rusak sehingga timbul nyeri. Fungsi kartilago/ tulang rawan yang ada dipersendian sebagai bantalan untuk menahan gerakan.

Supaya tulang dan persendian tetap kuat dan sehat, unsur yang berperan adalah cairan sendi untuk pelumas dan nutrisi proteoglycan sebagai molekul penyimpan air dan collagen sebagai penjaga kestabilan molekul proteoglycan. Tetap pada saat usia semakin tua, produksi proteoglycan dan collagen dalam tubuh menjadi berkurang, akibatnya lapisan pelindung sendi menjadi semakin tipis, yang menyebabkan tulang dan persendian kaku. Oleh sebab itu jangan sepelekan nyeri lutut pada orang tua, tapi perlu diwaspadai terjadinya osteoathritis. Bila dibiarkan, akan terjadi kerusakan pada sendi lutut sehingga untuk mengatasinya perlu dilakukan tindakan operasi yaitu dengan melakukan penggantian sendi lutut.

Untuk mencegah dan mengatasi nyeri lutut pada orang tua, hal – hal yang perlu diperhatikan :

·       Turunkan berat badan bila kegemukan

·       Hindari kegiatan tertentu apabila sendi terasa nyeri

·       Konsumsi suplemen yang mengandung glucosamine, chondroitin dan MSM secara teratur, karena telah terbukti dapat mengurangi gejala – gejala yang timbul akibat osteoathritis dan membantu pembentukan lapisan pelindung bagi persendian dan tulang menjadi elastis kembali, cara kerjanya :

1.    Glucosamine berperan penting pada tulang dan persendian karena glucosamine membantu memacu proteoglycans dan collagen yang berfungsi memperbaiki struktur pembentukan tulanng dan sendi, sehingga elastis kembali.

2.    Chondroitin membantu glucosamine bekerja lebih efeksif yang berfungsi sebagai magnet penarik air, untuk pembentukan proteoglycans dan membentuk lapisan pelindung pada persendian sehingga tulang tidak mudah rusak

3.    MSM ( Methyl Sulfonyl Methane ) membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan .

Sumber : http://www.galenium.com

Nyeri Sendi Pasca Menopause

Menopause adalah proses berhentinya menstruasi akibat berkurangnya produksi hormon estrogen pada wanita. Beberapa proses dan kerja organ tubuh pun turut berubah. Tidak jarang menopause juga menimbulkan gangguan-gangguan kesehatan. Diantaranya adalah; insomnia (susah tidur), gout, gangguan fungsi seksual, berkeringat di malam hari, semburat panas, serta gangguan kesehatan bahkan penyakit yang menyerang diam-diam yakni osteoporosis dan osteoarthritis.

Gout
Gout adalah gangguan kesehatan akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah. Gejalanya tidak terlihat karena serangannya mendadak. Endapan kristal monosodium pada sendi menyebabkan penderita merasakan nyeri luar biasa pada sendi. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria karena kadar asam urat dalam tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Sedangkan pada wanita, gout menyerang setelah usia menopause sebab, kadar asam urat dalam darah wanita meningkat pada fase ini. Gout biasanya terjadi di malam hari. Serangannya ditandai dengan peradangan sendi.

Osteoarthritis
Seiring dengan bertambahnya usia, kartilago di daerah persendian semakin menipis. Sendi menjadi kaku dan sering terasa nyeri ketika tulang bergesekan. Inilah yang dinamakan osteoarthritis. Memang, osteoarthritis belum sepopuler osteoporosis atau pengeroposan tulang. Bahkan tidak jarang segala gangguan pada tulang diasosiasikan dengan osteoporosis, sekalipun gangguan yang dirasakan terdapat pada sendi-sendi bukan kekeroposan tulang. Osteoarthritis tidak kalah berbahayanya dengan osteoporosis karena, keluhan jangka panjangnya adalah kerusakan tulang rawan pada sendi

Umumnya Osteoarthritis ditemukan pada usia lanjut, 50 tahun ke atas. Faktor umur, jenis kelamin, ras dan keturunan menjadi penyebab penyakit tulang ini. Gejala osteoarthritis yang tidak ditangani segera menyebabkan cacat permanen pada tulang. Bentuk tulang bisa berubah, bahkan bisa menjadi bengkok.

Bila terjadi di lutut, nyeri akan terasa di lutut. Tak jarang, ditemukan pula tanda peradangan seperti; bengkak, panas, kemerahan, dan nyeri saat menggerakkan lutut. Untuk mengurangi rasa sakit, sendi harus diistirahatkan atau dikompres dengan es.

Osteoporosis
Penyakit ini sudah sangat dikenal. Istilah osteoporosis berasal dari Bahasa Latin, artinya tulang berlubang. Ada dua jenis osteoporosis yakni; osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan usia dan jenis kelamin penderita. Dengan kata lain, berkaitan dengan hormon. Seperti kasus wanita menopause, misalnya. Osteoporosis yang disebabkan menurunnya jumlah hormon estrogen. Sedangkan Osteoporosis sekunder terjadi akibat penyakit kronis lain seperti gangguan hati (lever), diabetes melitus, gangguan hormon, dll.

Pencegahan terhadap osteoporosis dapat dilakukan dengan mempertahankan kepadatan tulang dengan mencukupi asupan kalsium dan vitamin D, tidak mengonsumsi alkohol, kopi dan juga tidak merokok. Jika memungkinkan, sesekali tulang perlu terkena sinar matahari karena sinar matahari adalah merupakan sumber vitamin D alami yang dibutuhkan tubuh untuk mengantarkan kalsium ke tulang.

Jangan Biarkan Nyeri Sendi Menganggu

Glucosamine adalah gula amino yang diproduksi oleh tubuh, merupakan bentuk karbohidrat yang terdapat dalam jaringan ikat. Penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi Glucosamine dapat membantu menjaga kelenturan sendi, memperbaiki jaringan kartilago dan mengurangi rasa nyeri.

Dengan fungsi membantu tubuh membentuk jaringan ikat, pembentukan ligamen, kartilago dan tendon maka dampak ostoarthritis dapat dikurangi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan Glucosamine sulphate, Chondroitin dan Methyl Sulfonyl Methane (MSM), dapat mengurangi rasa sakit dan memperbaiki pergerakan sendi.

Sumber : http://www.hd.co.id/info-medis/nyeri-sendi-pasca-menopause

MSM – Kebutuhan Tinggi untuk Osteoarthritis

Prof. Dr. Chehab Rukni Hilmy SpOT, suatu hari mengalami nyeri pada lututnya sehingga mengganggu aktivitasnya saat melakukan ibadah. Ia segera mengonsumsi preparat yang mengandung glukosamin dan kondroitin untuk meredakan keluhannya. “Tidak berapa lama, kurang lebih dua minggu, terasa perbaikan pada lutut dan tidak mengganggu lagi saat menunaikan aktivitas ibadah,” kata Guru Besar FKUI ini .

Chehab mengemukakan pengalamannya saat menjadi pembicara pada simposium The Arthritis Cure Have We Arrive to The Solution of The Problem dalam rangkaian acara The Indonesian Socienty for Sport Surgery, Surgery of The Knee and Arthroscopy, tanggal 1-3 Desember 2005 lalu, di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Bali.

Nyeri sendi, seperti yang dialami Chehab, merupakan salah satu tanda penyakit osteoarthritis, penyakit sendi degeneratif akibat adanya kemunduran tulang rawan sendi (kartilago) dan tulang sekitarnya, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi. Penyakit ini menyerang orang yang mulai berusia lanjut dan pria dapat terkena penyakit ini pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita.

Preparat yang dikonsumsi Chehab, glukosamin dan kondroitin dalam berbagai penelitian terbukti dapat meringankam nyeri sendi akibat osteoarthritis. Di Amerika, sediaan ini tersedia over the counter hingga masyarakat dapat membeli obat ini secara bebas untuk meredakan osteoarthritis. “Kebanyakan dokter negara-negara Eropa juga juga meresepkan glukosamin-kondroitin untuk pasien osteoarthritis,” tegas Dr. Nicolaas Budi Parama, SpOT yang bertindak sebagai moderator pada acara yang dihadiri oleh lebih dari seratus peserta dokter orthopedik dari dalam dan luar negeri ini.

Nah, selain glukosamin-kondroitin, Methyl Sulfonyl Methane (MSM) juga diperlukan untuk terapi osteoarthritis. Zat ini mulai digunakan sejak tahun 1990. Kenapa senyawa ini begitu penting? Zat ini sebenarnya merupakan komponen alami yang secara normal terdapat di makanan yang sehari-hari dimakan. Studi tentang MSM pada osteoarthritis memang tidak sebanyak studi glukosamin-kondroitin, namun ada beberapa yang patut dicatat.

Sebuah studi yang dipublikasi tahun 2004 membuktikan bahwa MSM memiliki banyak keuntungan untuk penanganan penyakit sendi ini, dan bahkan dapat meningkatkan efektifitas glukosamin. Penelitian double-blind, dengan menggunakan control placebo pada 118 orang penderita, diberikan 4 macam kombinasi perlakuan obat, yaitu pemberian glukosamin, MSM, kombinasi keduanya, dan plasebo. Hasilnya, kombinasi MSM dan glukosamin ternyata lebih efektif dibanding pemberian obat ini secara terpisah.

Dengan berbagai keuntungan itu, MSM akan memberikan manfaat yang lebih tinggi pada terapi ostearthritis. Jadi, produk yang mengandung MSM cukup tinggi dapat dijadikan pilihan terapi. Dosis MSM yang dibutuhkan untuk terapi berkisar antara 1.500 mg hingga 10.000 mg per hari.

Sumber : http://www.majalah-farmacia.com

Glucosamine Mengurangi Sakit Pada Persendian Dan Lutut

Rasa sakit pada persendian biasanya meningkat seiring bertambahnya umur. Glucosamine sulfate adalah nutrisi yang efektif untuk mengurangi persendian sakit pada tingkat lembut maupun medium.
Nutrisi ini menampakkan hasilnya lebih lama daripada efek instan dari obat peredam sakit seperti aspirin dan acetaminophen. Tetapi obat-obat tersebut tidak mendukung terbentuknya cartilage (jaringan bantalan persendian), sementara penyebab utama sakitnya persendian adalah ausnya jaringan bantalan tersebut.

Ilmuwan Inggris membuktikan lebih banyak lagi manfaat glucosamine dalam mencegah sakit pada lutut. Enam puluh sembilan persen orang dewasa dengan arthritis yang mengkonsumsi 1500 mg (1,5 gram) Glucosamine per hari selama 12 minggu menunjukkan fungsi persendian, dan 77% mengalami pengurangan rasa sakit pada lututnya. Glucosamine bekerja paling efektif pada individu yang tidak mengalami kegemukan. (Britis Journal Sports Medicine, 41:415-419, 2007)

Pesan Untuk Dibawa Pulang: Bagi Anda penderita sakit pada persendian, ceklah kondisi Anda ke dokter. Apabila penyebabnya adalah ausnya bantalan persendian, konsumsilah suplemen yang mengandung Glucosamine Sulfate, Chondroitin, MSM (Methyl Sulfonyl Methane), dan Vitamin C untuk pemulihan fungsi dan regenerasi jaringan persendian yang lebih optimal.

Penulis : Ade Rai - Pakar Pembentukan Tubuh, 3x Juara Dunia Binaraga Drug-Free